SHOUTBOX


ShoutMix chat widget

Hamas Bebaskan 50 Anggota Fatah

Kelompok garis keras Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, membebaskan sekitar 50 anggota gerakan saingan Fatah kubu Presiden Mahmoud Abbas, Rabu (19/8), dan menyebut pembebasan tahanan-tahanan itu sebagai isyarat baik menyambut bulan suci Ramadan. Pembebasan tahanan secara berkala merupakan ketentuan utama untuk negosiasi yang digunakan oleh kedua kelompok itu dalam upaya mereka mengatasi perselisihan sengit yang telah meretakkan landasan perjuangan kemerdekaan Palestina. Fatah menyatakan, sedikitnya 300 anggota gerakan itu ditahan di Gaza oleh Hamas. Kelompok Hamas mengatakan bahwa hampir 900 anggotanya ditahan di penjara-penjara di wilayah pendudukan Israel, Tepi Barat, yang berada di bawah pemerintahan Fatah. Hamas mengumumkan pembebasan itu enam hari sebelum dimulainya perundingan rekonsiliasi yang disponsori Mesir dengan Fatah. Gerakan Islamis itu berharap Fatah membalas isyarat baiknya itu. Ramadan dimulai Jumat atau Sabtu dan umat Islam di seluruh dunia diwajibkan berpuasa dari fajar hingga petang. Salah satu anggota Fatah yang dibebaskan, Nael Shaath, mengatakan, ia ditahan selama 80 hari di sebuah desa sebelah timur Khan Younis di Jalur Gaza bagian selatan. "Saya berharap akan ada persatuan nasional dan semua masalah bisa diatasi," katanya. Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Uni Eropa, Israel, dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. Kekerasan Hamas-Israel di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember. Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia. Militer menyatakan, lebih dari 200 roket dan bom ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel sejak ofensif 22 hari negara Yahudi itu terhadap Hamas yang menguasai Gaza, pada Desember dan Januari. Operasi "Cast Lead" Israel itu menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut.

Sumber Referensi : kompas.com

0 komentar:



Posting Komentar