Menteri Pertanian Anton Apriyantono menegaskan, kesediaan barang kebutuhan bahan pokok secara nasional sampai akhir tahun 2009 aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Alhamdulillah semua komoditas yang kita pantau cukup sampai akhir tahun, bahkan beberapa komoditas berlebih," ucapnya seusai memantau barang kebutuhan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (21/8). Anton menjelaskan, Departemen Pertanian telah melakukan koordinasi dengan Dewan Ketahanan Pangan bahwa kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, kacang tanah, cabai merah, bawang merah, daging sapi, daging ayam, dan telur ayam, dalam kondisi cukup sampai akhir tahun. "Tidak ada kekhawatiran sama sekali. Semua cukup bahkan berlebih, seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng," ungkapnya. Untuk komoditas beras, paparnya, terdapat surplus sampai akhir tahun 2009 yang mencapai 4.233.330 ton, gula pasir surplus sampai akhir tahun 1.454.940 ton, minyak goreng surplus 1.694.280 ton, kacang tanah surplus 64.280 ton, cabai merah surplus 19.330 ton. "Bawang merah sampai akhir tahun surplus 150,73 ribu ton, daging ayam ras masih tersedia sebanyak 491.600 ekor, dan telur ayam ras tersedia sebesar 1.071.398 ton," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama Anto menjelaskan, meskipun kesediaan bahan pangan secara umum cukup, perlu diwaspadai terjadinya berbagai kondisi yang mengancam penyediaan dan lonjakan harga seperti ulah para spekulan dan hambatan distribusi akibat kondisi jalan dan transportasi yang tidak memadai. "Nanti Menteri Perdagangan akan atur masalah operasi pasar dan penetapan harga tertinggi. Nanti kita akan pantau harga tiap hari begitu juga distribusi," ucapnya. Hal yang perlu diwaspadai, lanjutnya, adalah kenaikan bahan yang masih tergantung pada impor, seperti kacang tanah dan daging sapi, karena dipengaruhi harga internasional. Selain itu, katanya, ada isu akan terjadi El Nino pada bulan September sampai Desember 2009, masalah kekeringan, dan para pelaku pasar yang ingin mengambil untung sebesar-besarnya. "Kepada pelaku usaha disarankan tidak mengambil kesempatan sesaat. Kita ingatkan juga kepada dinas terkait yang mengurusi transportasi dan distribusi perlunya kesiapan menghadapi segala hambatan di lapangan yang dapat menimbulkan masalah distribusi pangan," ujar Anton.
Sumber Referensi : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar