Calon menteri pertahanan Iran, Ahmad Vahidi, masuk daftar buron Interpol terkait pengeboman pusat Yahudi di Argentina pada 1994. Vahidi masuk "catatan merah" Interpol sejak 2007 karena serangan di Buenos Aires yang menewaskan 85 orang itu. Interpol biasanya menggunakan data "catatan merah" itu untuk memberitahu 187 negara anggota bahwa telah dikeluarkan surat penangkapan bagi orang bersangkutan. Israel dan Argentina mengungkapkan keprihatinannya atas pencalonan Vahidi. "Ini tindakan lain Ahmadinejad (Presiden Iran Mahmoud) yang membuktikan dia adalah orang yang tidak bisa diajak kerja sama," kata juru bicara Menlu Israel Andy David kepada Bloomberg. "Ini signifikan, nominasi ini, tetapi tidak mengejutkan," kata Jaksa Argentina Alberto Nisman kepada Associated Press. Sementara itu, Iran menolak kritikan itu sebagai rencana jahat Zionis. Vahidi yang sebelumnya menjabat deputi menhan dituduh terlibat pengeboman gedung Asosiasi Bersama Israel-Argentina (AMIA) di Buenos Aires. Ini adalah serangan terburuk dengan sasaran Yahudi di luar Israel sejak Perang Dunia II. Jaksa Nisman mengatakan, Vahidi adalah kepala unit Garda Revolusi Iran yang dikenal dengan Pasukan Quds saat serangan terjadi. Vahidi dituding terlibat perencanaan dan pengambil keputusan dalam serangan terhadap AMIA. "Vahidi ikut dan menyetujui serangan terhadap AMIA dalam pertemuan di Irak pada 14 Agustus 1993," kata Nisman. Iran, Jumat (21/8), dengan tegas membantah semua tuduhan itu. "Mengapa mereka tidak mengungkap sebelumnya. Tuan Vahidi adalah deputi menhan dan ini posisi politik sangat senior. Ini adalah trik baru yang direncanakan dan sebuah rencana jahat Zionis," kata penasihat media Ahmadinejad, Ali Akbar Javanfekr. Nama Vahidi masuk daftar kabinet yang diajukan Ahmadinejad, Rabu (19/8). Susunan kabinet ini masih menunggu persetujuan parlemen.
Sumber Referensi : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar