Para aktivis Korea Selatan (Korsel) melakukan protes anti-Pyongyang, Jumat (21/8), ketika satu delegasi Korea Utara (Korut) tiba untuk ikut perkabungan nasional bagi mantan Presiden Kim Dae Jung. Sekitar 60 pemrotes meneriakkan yel-yel menentang kunjungan itu di bandara Gimpo, Seoul, tempat pesawat delegasi itu mendarat, kata para saksi mata. Kelompok itu, yang dikelilingi oleh polisi antihuru-hara, menuntut Pyongyang meminta maaf atas penculikan dan penahanan warga-warga Korsel. Korut membebaskan seorang pekerja Korsel pada 13 Agustus setelah empat bulan ditahan, tetapi masih menahan empat nelayan yang perahu motor mereka tersesat memasuki perbatasan negara itu 30 Juli. Ratusan orang lainnya ditahan dalam era Perang Dingin. Seoul mengatakan, 494 warga Korsel, sebagian besar nelayan, ditahan selama puluhan tahun setelah konflik Korea tahun 1950-1953. Korsel juga mengatakan, lebih dari 500 tawanan perang tidak pernah dipulangkan ke Korsel. Korut membantah menahan warga Korsel walaupun sejumlah dari mereka berhasil melarikan diri. "Mari bebaskan rakyat Korut dari diktator Kim Jong Il," kata para aktivis dalam satu pernyataan. Polisi mencegah mereka masuk ke bandara itu ketika sedan-sedan hitam membawa delegasi enam orang tersebut dan para pejabat Korsel meninggalkan bandara itu dalam penjagaan keamanan yang ketat. Kim Jong Il mengirim tim itu untuk menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Kim Dae Jung, yang memelopori kebijakan rekonsiliasi dengan Korut. Ia meninggal pada Selasa dalam usia 85 tahun.
SHOUTBOX
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar