Ritual ziarah ke makam orangtua atau kerabat kerap dilakukan menjelang ibadah puasa setiap tahunnya. Seminggu menjelang puasa, beli bunga makam, datang ke makam, dan berdoa. Untuk apa sebenarnya? Fika, warga Bintaro, dengan jujur mengakui tak terlalu mengerti alasan berziarah menjelang ibadah puasa. Pun ketika ditemui Kompas.com di kawasan TPU Tanah Kusir, Jumat (21/8). "Ya, sebenarnya berdoa (di makam) kan bisa kapan saja ya. Tapi ya saya kurang tahu juga kenapa. Tapi memang budayanya begitu kali ya," ujar Fika sambil tertawa. Dia baru saja membeli sepaket bunga mawar dan bunga sedap malam. Bersama rekannya, Fika hendak mengunjungi makam suaminya yang telah mendahuluinya. Sementara itu, Husein, warga Sudirman, datang ke TPU Tanah Kusir bersama istrinya, Jumat siang. Di sela-sela istirahat shalat Jumat, Husein dan istrinya datang untuk mengunjungi makam orangtuanya. Husein mengatakan, budaya ziarah yang dipahaminya berhubungan dengan budaya timur yang sangat menghormati orangtua. Bahkan ketika mereka pun sudah tiada. "Ini momen mengingat sekaligus mendoakan orang yang telah memberi contoh yang baik kepada keluarga kita. Di sini kita juga diingatkan bahwa suatu saat kita juga akan seperti mereka," tuturnya.Namun, Husein tak menampik bahwa ziarah memang sudah diwariskan turun temurun sebagai sebuah ritual hingga esensinya sendiri kadang terlupakan. "Tapi, nilai-nilai (ziarah) itu, baiklah," tandasnya.
Sumber Referensi : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar