Pemimpin Libya Moammar Kadhafi menjamu pelaku pengeboman Lockerbie, Abdelbaset Ali Al Megrahi, dan memuji pemerintah Skotlandia atas keberanian mereka membebaskannya dari penjara. "Pada momen ini saya ingin mengirim pesan kepada sahabat kami di Skotlandia, Partai Nasionalis Skotlandia, perdana menteri Skotlandia ... dan saya mengucapkan selamat kepada mereka atas keberanian mereka, dan untuk mendapatkan kebebasan mereka meskipun tak bisa diterima," kata Khadafi dilansir kantor berita resmi JANA. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Ratu Elizabeth II, dan Pangeran Andrew. "Semuanya membantu mendorong pemerintah Skotlandia untuk membuat sejarah dan keputusan yang berani untuk membebaskan Megrahi. Pembebasannya tentu saja akan mempunyai dampak positif terhadap semua aspek kerja sama antara kedua negara kita," katanya. Televisi Libya menayangkan sosok Khadafi saat menjamu dan memeluk Megrahi. Megrahi adalah satu-satunya orang yang dijatuhi hukuman atas peristiwa pengeboman pesawat AS, Pan Am 103, pada Desember 1988. Peristiwa itu menewaskan 270 orang di udara dan di darat di kota Lockerbie, Skotlandia. Megrahi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2001. Pemerintah Skotlandia membebaskan Megrahi, Kamis lalu, dengan alasan kemanusiaan terhadap pria 57 tahun yang menderita kanker prostat itu. Khadafi mengabaikan kecaman negara-negara Barat mengenai upacara penerimaan Megrahi, yang kedatangannya disambut bak pahlawan. Mereka mengatakan bahwa perawat Bulgaria yang dituduh menularkan virus HIV kepada anak-anak Libya, yang dibebaskan oleh pemerintah Libya pada Juli 2007 juga disambut sebagai pahlawan di Sofia. "Mengapa kami tak mendengar protes-protes setelah ampunan diberikan kepada perawat itu, dan mengapa tidak ada orang yang mengatakan bahwa (pembebasan mereka) melukai hati para korban?" kata Khadafi. "Dan suara-suara ... kini dilontarkan untuk mengatakan bahwa pembebasan Abdelbaset menyakiti hati keluarga korban Lockerbie. Terhadap mereka mempunyai perasaan dan kepada kita tidak? Apakah kami keledai dan mereka manusia?" tambah pemimpin Libya itu.
Sumber Referensi : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar