SHOUTBOX


ShoutMix chat widget

Aksi Protes Sambut Delegasi Korea Utara

Tiba di Seoul, Korea Selatan, untuk melayat mendiang Presiden Kim Dae-jung, delegasi dari Korea Utara disambut aksi protes, Jumat (21/8). Puluhan pengunjuk rasa membakar foto pemimpin Korut Kim Jong Il dan bendera Korut. Mereka juga menuntut Kim Jong Il mundur. Unjuk rasa terjadi tepat di depan hotel tempat keenam utusan khusus Korut itu menginap. Aparat kepolisian berusaha memadamkan api, tetapi tak bisa memadamkan plakat-plakat yang berisi kata-kata bernada mengecam proyek pengembangan nuklir Korut. Pengunjuk rasa kemudian membubarkan diri setelah berteriak ”Turun Kim Jong Il!” dan mendesak ada sanksi internasional terhadap Korut. Selain di hotel, sebelumnya 60 pengunjuk rasa juga protes di depan Bandara Gimpo, Seoul, saat delegasi baru saja mendarat. Di bandara, pengunjuk rasa yang dikepung aparat kepolisian antihuru-hara menuntut permintaan maaf dari Korut karena menahan warga Korsel. Korut membebaskan seorang pekerja Korsel 13 Agustus setelah empat bulan mendekam di penjara. Namun, hingga kini Korut menahan empat nelayan yang kesasar masuk wilayah Korut, 30 Juli lalu. Korsel menyebutkan, terdapat 494 warga Korsel yang selama ini ditahan Korut dan sebagian besar dari mereka adalah nelayan yang tidak sengaja menyeberang masuk wilayah Korut. Selain itu, terdapat lebih dari 500 tahanan perang yang tak pernah kembali ke Korsel sejak tahun 1953. Namun, Korut membantah menahan paksa seorang pun warga negara Korsel. Meski banyak yang akhirnya dapat kembali ke Korsel setelah melarikan diri. ”Mari, bebaskan rakyat Korut dari cengkeraman penguasa diktator Kim Jong Il,” teriak salah seorang pengunjuk rasa. Delegasi Korut dipimpin oleh Sekretaris Partai Komunis Korut Kim Ki Nam, yang juga dikenal dengan Kim Jong Il. Menurut rencana, delegasi Korut itu akan kembali ke Pyongyang, ibu kota Korut, sebelum prosesi pemakaman Kim Dae-jung, Minggu mendatang. Keenam utusan dari Korut menyampaikan rangkaian bunga khusus untuk pemakaman Kim Dae-jung dari Kim Jong Il. Setelah menyerahkan rangkaian bunga, enam utusan tingkat tinggi (termasuk Kepala Lembaga Intelijen Korut Kim Yang Gon) itu membungkukkan badan di depan altar di luar parlemen. Keenam utusan itu kemudian bersalaman dengan anggota keluarga Kim Dae-jung setelah meninggalkan rangkaian bunga dari Kim Jong Il. Kim Ki Nam lantas membakar dupa di depan bingkai foto ukuran besar Kim Dae-jung. ”Kami datang untuk menyampaikan belasungkawa dan berbagi duka,” kata Kim Ki Nam ketika bertemu Ketua Parlemen Kim Hyong-O seperti dikutip dari kantor berita Yonhap. Kim Ki Nam juga mengatakan banyak yang harus dilakukan dua belah pihak untuk meningkatkan hubungan Korsel dan Korut untuk menghormati keinginan terakhir Kim Dae-jung. Pihak Departemen Unifikasi di Seoul menyebutkan, sampai saat ini Korut belum meminta adanya pertemuan kedua pihak dan sampai sejauh ini memang belum ada rencana untuk bertemu. Namun, seorang pejabat di kepresidenan memperkirakan akan ada pertemuan antara Presiden Korsel Lee Myung-bak jika delegasi Korut menginginkannya. Menurut juru bicara keluarga Kim Dae-jung, Park Jie-won, Kim Ki Nam ingin bertemu para pejabat Korsel, siapa pun itu.Sedikitnya 100.000 orang telah mendatangi 175 altar khusus untuk memberikan penghormatan yang terakhir bagi Kim Dae-jung di Seoul. Presiden Lee juga telah datang di altar yang ada di depan parlemen. Prosesi pemakaman secara kenegaraan akan diselenggarakan di depan parlemen untuk menghormati kontribusi Kim Dae-jung pada perjuangan serta perkembangan demokrasi di wilayah Semenanjung Korea.

Sumber Referensi : kompas.com

0 komentar:



Posting Komentar