Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan bagi properti Singapura. Selama ini Indonesia dinilai memberi andil besar dalam investasi properti warga asing di Singapura. General Manager Property Sales Far East Organization (pengembang properti terbesar di Singapura) Eindrata Tanukusuma di Semarang, Jumat (21/8), mengatakan, saat puncak perkembangan pasar properti Singapura tahun 2007, investor Indonesia mengisi 31 persen pasar asing di Singapura. Saat itu, 27 persen pasar properti Singapura diisi pembeli asing. ”Kami optimistis peluang pembeli di Indonesia masih sangat besar, khususnya dari kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Saya melihat mulai banyak orang memilih ke Singapura untuk mencari pendidikan dan kesehatan yang berkualitas,” ujar Eindrata. Dijelaskan, rata-rata pembeli asing properti di Singapura mencapai 13 persen. Dari pembeli asing itu, Indonesia menempati urutan kedua terbanyak setelah Malaysia. ”Setidaknya, Indonesia pernah mendominasi pembeli asing di Singapura. Setidaknya, persentase pembeli Indonesia bisa seperti tahun 2007,” kata Eindrata. Eindrata mengakui, pasar properti Singapura pernah melesu pada tahun 2008, dampak dari krisis keuangan global. Angka penjualan turun drastis, yakni dari rata-rata per tahun 14.800 unit menjadi 4.300 unit. Ini angka penjualan terendah sepanjang 13 tahun terakhir. Namun, pada tahun ini angka penjualan menunjukkan tren meningkat. Diperkirakan pasar properti Singapura kembali pulih pada tahun 2010. Menurut Assistant Marketing Manager Indonesia Representative Office Far East Organization Maikel Tanuwijaya, pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia turut mendorong investasi di Singapura. Maikel berpendapat, dengan pengembangan yang dilakukan Singapura di segala bidang, investasi di bidang properti di negara itu akan menguntungkan.
Sumber Referensi : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar