SMP Terbuka Negeri 1 Malang, Jawa Timur, telah mendapat bantuan sebanyak 35 laptop mini dari Depdiknas dalam rangka menerapkan konsep sekolah tanpa membawa buku. Laptop bermerk Zyrex Anoa dan berlayar tujuh inci itu tidak bisa membuka situs internet lain, kecuali hanya situs pembelajaran ini. Namun begitu, ternyata tidak semua mata pelajaran bisa diakses. ”Hanya pelajaran inti yakni Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA,” tambah Arif. Ditanya oleh Mendiknas melalui teleconference, Kepala Sekolah SMP Terbuka 1 Dra Ani Suprihatiningsih mengaku jumlah laptop yang ‘hanya’ 35 buah itu tidak mampu mencukupi kebutuhan siswa kelas satu yang berjumlah 136 siswa. ”Akibatnya, sistem pembelajaran ini dibuat piket bergiliran. Kami sangat berharap Pak Menteri menambah jumlah laptop ini,” ujar Ani. Salah satu siswa, Muhammad Arifin, mengaku senang dengan sistem belajar modern ini. ”Belajar begini lebih ringkas dan praktis,” ujarnya.Penggunaan pembelajaran berbasis TIK ini baru diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, Kamis (20/8). Dari ribuan SMP terbuka di negeri ini, SMP Terbuka 1 Malang menjadi satu dari tiga sekolah yang dipercaya Depdiknas menjadi proyek percontohan. Dua sekolah lainnya adalah SMP Terbuka Tanjung Priok Jakarta dan SMP Terbuka Negeri 1 Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat.
Sumber Referensi : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar