SHOUTBOX


ShoutMix chat widget

520 Guru Lulus Sertifikasi Belum Dapat Tunjangan Profesi

Sebanyak 520 guru yang telah lulus uji sertifikasi pada tahun 2008, saat ini belum menerima tunjangan profesi. Ini disebabkan mereka belum memenuhi dua persyaratan, yaitu tidak memiliki nomor unik tenaga pendidik dan kependidikan (NUTPK), dan memiliki jam mengajar kurang dari 24 jam dalam seminggu. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Ngaderi Budiyono mengatakan, masalah NUPTK tidak menjadi kendala karena pihak dinas akan segera mengeluarkan nomor tersebut. "Namun, solusi menyangkut masalah kurangnya jam belajar, saat ini masih terus kami bahas," ujarnya, Jumat (14/8). Ketentuan batasan minimal jam mengajar 24 jam dalam seminggu ini ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Untuk di tingkat SMP dan SMA/SMK, banyak guru memang memiliki jam mengajar kurang dari 24 jam dalam satu minggu. Ini terjadi karena jumlah guru untuk suatu mata pelajaran tertentu di sekolah, seringkali berlebih. Kuota sertifikasi guru di Kabupaten Magelang pada tahun 2008, terdata 765 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 675 orang lulus seleksi portofolio dan berhasil mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat). Namun, hanya 155 orang sudah mendapatkan tunjangan profesi, dan 520 orang lainnya masih harus melengkapi syarat jam mengajar dan NUPTK. Selain itu, terdapat empat orang yang mengundurkan diri atau gugur, 68 orang tidak lulus diklat, dan 18 orang belum mengikuti diklat karena pada waktu yang ditentukan mereka berhalangan datang, sedang menjalani ibadah haji, atau ada keperluan keluarga lainnya. Untuk tahun 2009, kuota sertifikasi guru di Kabupaten Magelang mencapai 751 orang. Saat ini, berkas-berkas dari para guru yang mendaftar sedang dalam tahap seleksi portofolio. Hingga sekarang, Ngaderi mengatakan, jumlah guru SD yang lulus sertifikasi baru mencapai 400 orang, atau baru sekitar 10 persen dari jumlah total guru yang ada. Di tingkat SMP, persentase guru yang lulus sertifikasi baru mencapai 25 persen atau 513 orang. Guru SMA/SMA yang telah lulus sertifikasi mencapai 419 orang, atau baru sekitar 40 persen dari guru yang tersedia. Masih sedikitnya persentase guru yang lulus sertifikasi ini, menurut Ngaderi, disebabkan kuota yang tersedia sangat terbatas. "Selain itu, mereka yang sudah ikut mendaftar banyak pula yang akhirnya gagal atau mengundurkan diri di tengah-tengah proses seleksi," ujarnya.

Sumber Referensi : kompas.com

0 komentar:



Posting Komentar