Penjabat presiden Polandia, Bronislaw Komorowski, minta pemerintah untuk meratakan jalan bagi tentara Polandia mundur dari Afghanistan tahun 2012. "Saya telah minta pemerintah untuk mempersiapkan strategi nasional bagi penarikan pasukan dari Afghanistan," kata Komorowski pada wartawan, Kamis, setelah pertemuan dengan PM Donald Tusk, para menteri kabinet dan pemimpin partai-partai politik, termasuk oposisi.
Komorowski menegaskan, sebagai negara anggota NATO, Polandia akan tetap melekatkan kewajibannya dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAFP) di Afghanistan hingga pemilihan di negara tersebut pada September.
Sesudah itu, Polandia akan mulai mundur tahun 2011. "Tujuannya adalah untuk mengakhiri misi militer di Afghanistan tahun 2012, dalam bentuknya sekarang ini," katanya.
Biro keamanan Komorowski, dalam pernyataannya, mengatakan NATO telah menderita "kelelahan strategis" di Afghanistan. "Itu (NATO) memiliki masalah besar dengan semacam prakarsa baru," kata pernyataan itu. "Situasi di Afghanistan terus bertambah buruk. Harapan pada pengekangan kecenderungan ini tidak jelas," tambahnya.
Pernyataan itu mengatakan bahwa Warsawa secara politik, ekonomi, dan militer tidak dalam kondisi untuk meningkatkan keterlibatannya. "Tapi tugas yang kami terima melebihi kemampuan kesatuan kami". Komorowski menjadi penjabat presiden setelah presiden konservatif yang menjabat, Lech Kaczynski, tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia, 10 April lalu. Komorowski, dari partai liberal yang memerintah, akan menghadapi oposisi konservatif yang juga kembaran identik Kaczynski, Jaroslaw Kaczynski, dalam putaran kedua pemilihan presiden, Juli. Komorowski, yang dewan keamanannya termasuk Kaczynski, mengatakan tidak ada perbedaan besar mengenai Afghanistan dengan saingannya dalam pemilihan presiden itu.
Polandia memiliki 2.500 tentara di Afghanistan, jumlah yang direncanakan meningkat menjadi 2.600 tahun ini. Limabelas tentara Polandia telah tewas di Afghanistan sejak Warsawa bergabung dengan ISAF pada Maret 2002. Pasukan multinasional ISAF, yang memiliki sekitar 142.000 tentara, direncanakan akan ditambah menjadi 150.000 pada Agustus.
Komorowski menegaskan, sebagai negara anggota NATO, Polandia akan tetap melekatkan kewajibannya dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAFP) di Afghanistan hingga pemilihan di negara tersebut pada September.
Sesudah itu, Polandia akan mulai mundur tahun 2011. "Tujuannya adalah untuk mengakhiri misi militer di Afghanistan tahun 2012, dalam bentuknya sekarang ini," katanya.
Biro keamanan Komorowski, dalam pernyataannya, mengatakan NATO telah menderita "kelelahan strategis" di Afghanistan. "Itu (NATO) memiliki masalah besar dengan semacam prakarsa baru," kata pernyataan itu. "Situasi di Afghanistan terus bertambah buruk. Harapan pada pengekangan kecenderungan ini tidak jelas," tambahnya.
Pernyataan itu mengatakan bahwa Warsawa secara politik, ekonomi, dan militer tidak dalam kondisi untuk meningkatkan keterlibatannya. "Tapi tugas yang kami terima melebihi kemampuan kesatuan kami". Komorowski menjadi penjabat presiden setelah presiden konservatif yang menjabat, Lech Kaczynski, tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia, 10 April lalu. Komorowski, dari partai liberal yang memerintah, akan menghadapi oposisi konservatif yang juga kembaran identik Kaczynski, Jaroslaw Kaczynski, dalam putaran kedua pemilihan presiden, Juli. Komorowski, yang dewan keamanannya termasuk Kaczynski, mengatakan tidak ada perbedaan besar mengenai Afghanistan dengan saingannya dalam pemilihan presiden itu.
Polandia memiliki 2.500 tentara di Afghanistan, jumlah yang direncanakan meningkat menjadi 2.600 tahun ini. Limabelas tentara Polandia telah tewas di Afghanistan sejak Warsawa bergabung dengan ISAF pada Maret 2002. Pasukan multinasional ISAF, yang memiliki sekitar 142.000 tentara, direncanakan akan ditambah menjadi 150.000 pada Agustus.
Sumber : Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar